Thanks for your comin' !!!!
mau nulis di shoutbox??? ya monggooo tho...
mau nulis di komentar??? ya silahkannnn...enak tho...
Minggu, 17 Mei 2009
sebelum aq tidur
Sabtu, 16 Mei 2009
yakin usaha sampai
pergi tuk kembali
Kamis, 07 Mei 2009
mimpi dicium pipi ama Ello
Senin, 23 Maret 2009
Keyakinan
Orang lain hanya tahu apa yang ada di permukaan kita. Mereka tak akan pernah tahu pikiran-pikiran kita. Tak mungkin bisa menyelami perasaan dan apa yang di alami oleh jiwa kita. Mereka mudah saja menuntut kita supaya sesuai dengan pikiran-pikiran mereka.
“Jika kamu menginginkan sesuatu maka yakinlah, karena alam semesta dan isinya akan selalu mendukungmu”. Ungkapan ini diambil dari novel alchemist karya Paulo Coelho. Kata-kata indah ini mujarab demi mempertahankan keyakinan kita akan impian kita. Paling tidak di saat kita merasakan emosi yang tak stabil dan memerlukan dukungan ekstra cepat, kata-kata ini mampu memberikan percikan api semangat untuk kita.
Adakalanya ungkapan pedas yang datang pada kita punya pengaruh positif terhadap keyakinan kita. Ibarat pisau, semakin sering diasah akan semakin tajam. Tak ubahnya dengan keyakinan kita. Ketika dia dipertarungkan oleh pesimisme, sindiran, dan kata-kata yang menjatuhkan, tapi jika emosi kita dengan tangkas mengolah semua ini, maka semakin kuatlah keyakinan kita pada impian kita.
My Elizabeth Bag
Seperti apa itu ?? Imagine how unique it is………..
Desainer tas ini sepertinya tahu banget kebutuhan akan kenyamanan dan fleksibitas si penggunanya. Buktinya, dia menyediakan dua tali slempangan. Yang satu slempangan pendek. Satu lagi slempangan panjang. Bahan tas mempunyai kesan eksklusif dan elegan tapi jauh dari kesan glamor. Sedangkan bahan slempangan didominasi oleh kesan sportif. Tapi berkat aksesoris gasper berwarna kuning emas, slempangan ini tak hanya menyandang kesan sportif saja. Tapi juga nuansa feminine.
Body my chic chocolate bag is enough slim. Gak kedodoran. Alias gak menggembung. Tapi jangan khawatir, dia bisa menampung semua perlengkapan kerjaku. Syukur-syukur suatu saat nanti, ada laptop ukuran 12 inch yang juga merasa comfort ketika bernaung di sini.
Jadi kalo dilihat secara whole of the bag, of course ini cocok banget ama karakterku. Sesuatu yang simple, unik dan elegan.
Rabu, 04 Maret 2009
Men Without Women by Ernest Hemingway
Pola inilah yang mempengaruhi gaya penulisan novelnya yang singkat, padat dan jelas. Jelas itu bagi seorang Ernest Hemingway dan bagi pembaca yang terbiasa dengan tulisan dia. Tapi bagi aku, aku belum terbiasa. Walaupun begitu aku mendapatkan sesuatu yang unik dari cara dia menuliskan alur cerita dalam novel-novel singkatnya.
Dalam novel-novel singkatnya aku sering dibuat berimajinasi sendiri. Dalam "Men Without Women" ia tak pernah tuntas menjelaskan keseluruhan alur cerita. Saya yakin Ernest sengaja melakukan itu. Dia menikmati gaya seperti itu. Pembaca dibuatnya penasaran lalu dipaksa, dirayu dan dibujuk untuk meliarkan imajinasinya
Apa itu Lipid?
Jumat, 13 Februari 2009
Lab Kimia
Hari ini kita (aku dan teman2 lab) bermain dengan alat ekstraksi. Maksudku seperangkat alat ekstraksi. Ada labu leher tiga, ektraktor dan sochlet kondensor. Kita hari ini belajar ekstraksi minyak dari microalgae yang namanya spirulina. Dia punya warna biru keunguan. Cakep deh. Pelarut ekstraksi yang kita pakai adalah n-heksan. Uap dari bahan kimia yang satu ini sering banget terhirup olehku. Hmmmmm....kepalaku sampe puyeng. Sebenernya aku udah tahu sih kalo si heksan ini kalo terhirup ama kita efeknya bisa sakit kepala. Tapi dasar emang akunya aja yang males ama keselamatan kerja diri sendiri. Kalo berhubungan dengan zat yang satu ini, aku jarang memakai masker. Wah...wah...emang ceroboh!
Senin, 09 Februari 2009
Belajar untuk Sabar
Selama ini aku sering setengah-setengah. Apa-apa setengah-setengah. Biasanya karena cobaan teknis entah itu dari komputer dan internet yang leletnya minta ampun. Aku juga suka mencari alasan. Aku sering berdalih, “semua ini karena aku tak punya PC”. Padahal aku masih bisa siasati itu. Aku benci dalih-dalih itu. Tapi aku sering memfokuskan pikiranku pada hal itu.
Aku belum bisa menjiwai keinginan dan tujuan dari keinginanku. Hanya dengan setengah hati aku melakukannya.
Tapi untuk kali ini, aku berharap pada diriku dan juga pada yang Menentukan Nasib, mudah-mudahan aku bisa bertahan. Tak mudah mengakhiri semuanya dengan ucapan “uhhh….capek!!!”. Aku tahu ini sulit. Karena aku terbiasa dengan pola seperti itu. Aku yakin keyakinan ini juga mudah surut. Tapi aku berharap pasang kembali. Semoga aku selalu punya harapan dan juga keinginan untuk bisa bertahan.
udah gila apa belom?
Minggu, 08 Februari 2009
Hijau Menemani Kuning
Aku tarik selimutku. Aku sadar, ternyata dia adalah kuning yang kedua. Selimut kotak kuning. Tepian kotaknya hijau. Hijau ingin menemani kuning. Hijau senang berteman dengan kuning. Tiap kotak kuning, bagian tepinya selalu ada hijau. Padahal kotak kuningnya sangat banyak. Terhampar di selimutku. Aku senang mereka mau berteman walau mereka berbeda warna.
Hujan Juga Air
Di depanku sebuah botol bekas pocari sweat. Tapi berisi air putih. Kira-kira sudah seminggu ini kugunakan botol ini untuk alat minumku. Tadinya gelas. Gelas dengan daun telinga untuk pegangan. Tapi aku rasa ribet dan harus aku cuci tiap kali aku hendak minum. Supaya bersih. Tak ada debu. Beda dengan botol ini. Dia memiliki tutup. Tiap kali ingin minum aku cukup buka tutupnya, menuangkannya ke rongga mulut dan menutupnya kembali begitu selesai minum. Minumku tak banyak. Malah terbilang sedikit. Tak heran kalo aku kadang-kadang dehidrasi dan panas dalam.
Di luar masih saja hujan. Rintihannya lebih lembut. Bagai musik pengantar tidur. Lembut nan hidup. Membuat siapapun terlelap. Kecuali aku. Karena aku sedang ingin menuliskan tentang hujan.
Botol pocari sweat di depanku masih. Tak bergerak sama sekali. Tak berpindah tempat. Aku lantas ingat, ini benda mati. Tapi, dari tadi dia mengamati aku. Aku membicarakannya. Tapi bukan sesuatu yang buruk. Hanya air. Air yang diam. Tergenang dan termenung. Pancaran kehidupan tak ada. Maksudku tak menonjol. Seperti halnya hujan.
Natalie Goldberg
Kuteguk air dari botol itu lagi. Kubaca lagi tulisan Natalie. Hebat!!! sensasi kesegarannya sama. Membuatku semangat dan makin bergairah.
Rabu, 04 Februari 2009
tanpa judul
aku sering alami hal seperti ini. tapi aku ingat lagi. mereka para penulis buku juga sering mengalami kesulitan sama seperti yang kita alami
menunggu kantuk
Selasa, 03 Februari 2009
kita adalah penulis
Surga Taman Baca
Dengan goresan pena
Kutuliskan sesuatu
Apapun itu
Aku seorang penulis
Resah dengan sekelilingku
Membuatku tak berarti apa-apa
Hanya menuliskannya
Aku melihat mereka
Bahagia, berkumpul di suatu taman
Di sebuah kampong kota
Mereka girang sekali
Hiburan gratis yang jadi impian
Mereka nikmati kali ini
Aku melihat mereka
Tak hanya bocah
Tapi juga ibu-ibu muda
Juga seorang ibu dengan cucunya
Aku melihat mereka
Di sana, iya di sana
Sebuah taman surga
Zhaffa namanya
Pengamen
sang pengamen berdendang ikuti alunan gitar
sang pengamen menyanyi dan terus menyanyi
tak berharap banyak meskipun perut lapar
menyanyi dan teruslah menyanyi
karna ada sedikit harap
sang pengamen sodorkan kantongnya
bekas bungkus permen kopi
yang dipungutnya dari tempat terbuang
satu persatu penumpang diurutnya
berharap sekeping uang
selembar uang jika ada yang berkenan
namun, kadang tak sekeping uang pun
tak selembar uang pun
yang jatuh ke kantongnya
untuk sebungkus nasi
tapi dia bisa bertahan hidup
dengan cara bagaimanakah
aku sendiri juga tak tahu
tapi aku ingin tahu
100 ribu yang kami tahu
100 ribu amatlah berharga bagi kami
amatlah banyak bagi kami
untuk makan dan uang sekolah anak kami
buat kami orang miskin
100 ribu bernilai satu juta bagi kami
Kami kumpulkan dari kepingan-kepingan
Hasil jualan dagangan asongan kami
buat kami yang amat kaya
100 ribu bukan apa-apa bagi kami
amat kecil bagi kami
kami tak tahu darimana datangnya
kami juga tak tahu ke mana perginya
buat kami yang korupsi
100 ribu boleh dibilang tak ada artinya
kami palak dari bikin KTP dan perpanjangan SIM
aku seorang pegawai negeri
tapi bukan seorang guru
karena aku tak mau jadi guru
karena aku tak mau ikut demo
yang selalu minta kenaikan gaji
tapi tetap saja gaji guru dikebiri
Minggu, 01 Februari 2009
selamat tinggal kawan....
sapa tahu dengan keterbatasan aku bisa berkarya lebih baik. biznya udah berkali-kali nulis ditolak terus ama si juru tolak alias penerbit(pssssssttt...awas kedengeran!!!). gak ngerti deh kenapa ditolak. apa takut bukunya gak laku??? aku siap kok promosiin.....
tapi kalo direnungkan lagi, aku tuh seharusnya gak perlulah kecewa kayak gini. toh banyak juga penulis yang awalnya ditolak terus berkali2. malah sampe ratusan kali. eh tapi pada akhirnya diterima juga. malah best seller. itu namanya buah KESABARAN. susah deh nyuburin yang namanya pohon kesabaran. mang pupuknya apa ya????
yah....silahkan pikir dewe....
Sabtu, 24 Januari 2009
Peri Es Teler
Percayalah coklat lembut pasti bisa menenangkan jiwamu. Irisan roti dengan selai coklat manis nan lembut bisa menghanyutkan pikiranmu dalam keasyikan rasanya. Jika kau tak suka coklat, es teller yang kaya akan rasa manis bisa jadi gantinya. Yang satu ini lebih komplek sensasinya. Buaian manisnya rasa susu, kenyalnya kelapa muda yang menggemaskan, disertai kelembutan alpukat dipadu dengan mantapnya si harum manis nangka membuat siapapun lengket bermanja-manja dengan kenikmatannya.
Suatu kali saya mendapatkan diri saya benar-benar terpojok dan merasa sama sekali “tak berguna”. TAK BERGUNA. Kata itu selalu melekat dan jadi julukan buat saya. Teman saya yang jahil dan centil suka sekali dengan nama panggilan itu. Mata mereka berbinar-binar meledek saya dengan julukan itu, rasanya saat seperti itu jadi kebahagiaan tersendiri buat mereka. Dasar!!!
Ketika saya menjadi sosok yang “tak berguna”, peri es teler datang kepada saya. Meniupkan ketenangan dan melipur diri saya. Membangkitkan semangat saya. Menghilangkan perasaan menjadi sosok yang “tak ada gunanya” dari diri saya. Lambat dan penuh penghayatan saya menikmati sang peri. Dengan tenang saya teguk airnya. Tiap gigitan dan lumatan buah alpukat, kelapa muda dan nangka seolah ingin bertengger lama-lama di mulut manis saya.
kekekekekekkekekek..........
Rabu, 21 Januari 2009
aku pingin bikin novel
kenapa ya, apa karena aku gak berbakat bikin novel?? tapi masak siihh??? mang bakat itu apa sih?? kayaknya susah banget diraih.
Bahagia menurut saya itu.....
Bahagia menurut saya itu.....
Berbicara soal bahagia, masing-masing orang pasti mempunyai rumusan atau definisi soal ini. Tapi marilah kita coba berbagi sedikit wacana mengenai hal ini. Saya mempunyai suatu rumusan umum tentang bahagia dan silahkan anda ikut aktif memberi tanggapan mengenai setuju atau tidaknya. Jika setujupun anda tetap boleh menambahkan kata-kata yang kurang dalam rumusan tersebut. Jika tidak setuju, tulislah pada secarik kertas mengenai ide-ide anda tentang hal ini.
Bahagia adalah ketika :
- mempunyai tubuh dan jiwa yang sehat.
- mempunyai keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan senantiasa memberi dukungan.
- mempunyai kehidupan yang mapan/layak dari segi sandang, pangan dan papan.
- mempunyai penghasilan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
- berhasil/sukses dalam pekerjaan.
Point-point bahagia yang saya sebutkan di atas agaknya lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat material, berwujud dan nyata hasilnya. Pertanyaannya, apakah hanya hal-hal demikian sajakah yang kita katakan sebagai kebahagiaan? Tentu tidak bukan? Jika kebahagiaan hanya terbatas pada
Sekarang mari kita coba berpikir kreatif. Kita cari sisi lain untuk melihat arti bahagia lainnya. Dan yang saya temukan, bahagia adalah buah dari proses kemauan keras seseorang untuk menyelesaikan segala masalah yang dihadapi. Seseorang yang menderita penyakit kronis misalnya, adalah penyebab dari kurang adanya kemauan keras orang tersebut dalam mengamalkan pola hidup sehat.
Namun saya tidak mengatakan bahwa orang yang tidak bahagia adalah orang yang tidak punya kemauan keras untuk menyelesaikan masalahnya.
Kisah berikut ini menuturkan usaha keras seseorang dalam menyelesaikan masalahnya selama bertahun-tahun. Pendiri Jamu Toga “Dayang Sumbi”, Prof DR (HC) Wahid Isnandar, pernah mengalami masa-masa serba sulit dan kritis. Berawal dari penyakit yang diderita anak-anaknya dan juga istrinya secara beruntun. Karena berbagai usaha penyembuhan tak kunjung berhasil, ia lalu melakukan terapi pengobatan sendiri untuk keluarganya. Awalnya ia mencoba meracik jamu-jamuan yang berasal dari toga (tanaman obat) di sekitar kediamannya berdasarkan resep peninggalan neneknya. Setiap hari dia lewatkan hari-harinya dengan meracik jamu untuk kesembuhan mereka. Setelah hidupnya tenang, cobaan kembali datang. Kali ini dia sendiri divonis terkena diabetes dan harus operasi jantung, mata, serta amputasi kaki. Dengan usaha keras dan kreativitasnya ia pun mampu melewati masa-masa itu. Ia kembali menjalani terapi pengobatan sendiri. Lambat laun ketika menjalani pemeriksaan lagi, ia dinyatakan terbebas dari segala macam komplikasi penyakit yang dideritanya.
Apa yang telah dilakukan oleh pak Wahid adalah sebuah bentuk kreativitas yang lahir dari kemauan kerasnya. Berdasar dari kisah tersebut, sekarang saya semakin berani mengatakan bahwa, yang juga dinamakan bahagia adalah buah dari proses kreativitas dalam menyikapi warna-warni kehidupan.
Pernahkah anda mendengar kisah hidup seorang penulis novel terkenal, John Grisham, dengan karyanya yang sangat terkenal “The Pelican Brief” ? John Grisham harus rela dilalaikan oleh 15 penerbit dan 30 biro naskah. Saya sangat terinspirasi dengan cara-caranya yang kreatif agar dia bisa menghasilkan karya besar. Demi melatih kreativitas menulisnya, dia rela bangun pagi setengah jam lebih awal dari biasanya. Langkah tersebut dipilih karena kesibukannya sebagai seorang professional di bidang hukum membuatnya kesulitan menyisihkan waktu untuk menulis. Remeh bukan? Namun hal yang remeh seperti itulah yang sering terlewatkan oleh kita dan belum tentu kita mau melakukannya. Seandainya John Grisham enggan mencoba cara tersebut, boleh jadi ia tak pernah punya waktu untuk berlatih menulis. Sehingga tak akan ada yang namanya bacaan A Time To Kill. Semoga kisah John Grisham juga mampu membangkitkan inspirasi anda.
Jadi jangan ragu lagi mengatakan bahwa anda juga bahagia seperti halnya orang lain yang berani mengatakan “saya bahagia”. Anda berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan hidup anda, itu berarti anda sedang menanam bahagia. Seseorang yang berusaha keras memperjuangkan haknya, dia juga menanam bahagia. Kapan dapat dipetik? Semakin anda kreatif mengembangkan usaha anda dalam menyuburkan “tanaman” itu, semakin cepat anda dapat segera memetiknya. Pasti ada saatnya. Tinggal menunggu waktu sebetulnya. Tuhan tidak akan tinggal diam bukan? Yang penting, sabar aktif !