Thanks for your comin' !!!!

Yuk kita nulis yuk....
mau nulis di shoutbox??? ya monggooo tho...
mau nulis di komentar??? ya silahkannnn...enak tho...

Minggu, 17 Mei 2009

sebelum aq tidur

ini seperti mimpi buruk di mana aq bingung merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan berlanjut jadi paragraf.aq sangat suka menulis.karena dg ini aq bisa meluapkan emosiq.iya! sengaja aq luapkan,tak ingin terlalu lama dlm otakku.karena itu sampah.dan sekarang aq mulai mengantuk

Sabtu, 16 Mei 2009

pernah merasakan kesendirian??ato bahkan sering?lalu apa yg kamu lakukan biar ga merasa kesepian? nonton tv,dvd,denger musik,ngenet(browsing,chatting&blogging),dan ngegame bisa jadi alternatif pilihan km.semua hal di atas bisa dilakukan asalkan ada fasilitas.lantas jika kita tak punya salah satu dr fasilitas itu apa yg bisa kita lakukan?MERENUNG.merenung akan mengantarkan kita pada refleksi diri.mengambil hikmah dr tiap bagian kehidupan yang kita jalani.merenung mungkin akan jd pilihan terakhir kita.walawpun pilihan terakhir,jangan remehkan kegiatan yg satu ini.

yakin usaha sampai

aq begitu menghargai sebuah kerja keras.bagi tiap orang kerja keras punya bentuk yg berbeda.begitu juga kerja keras bagiku.lalu pertanyaan yg muncul kemudian adalah "mengapa harus bekerja keras?".untuk mencapai tujuan,target,cita2 ato apapun yg berhubungan keinginan manusiawi.jika kita amati sehari-hari ada kalanya segelintir orang yg masih mempertanyakan(dalam arti meragukan) langkah kerja yg dilakukan baik oleh kita maupun orang lain.tak salah memang.anggap saja itu wujud perhatian mereka.walau kadang kala kritikan mereka lebih tajam dari pikiran2 buruk kita terhadap diri kita sendiri.untuk yang satu ini pikiran kita perlu kerja ekstra keras juga demi menghalau pikiran2 negatif yg menyerang kita.yakin usaha sampai!!!

pergi tuk kembali

ketika angin menghempas debu2 kepergianmu,aq kosongkan ruang hatiku.hanya karena tak ingin terisak di depanmu.dan sekarang dalam sepiku slalu teringat ucapmu "aku tak kan lama".entah mengapa aku yg dulunya tegar berdiri sekarang jadi kian rapuh.tanpa senyum pagimu aku hanya melewati keheningan malam dan dinginnya malam.kapan kau pulang?

Kamis, 07 Mei 2009

mimpi dicium pipi ama Ello

hehehe...dinihari tadi, aku masih tidur pulas. dan ternyata...aku dicium pipi ama si Ello, pas di pipi kanan. duuuhhh....jadi tersanjung. mau aku bales ciumannya tapi gak jadi. coz aku menjaga perasaan kekasihku. mas Ello, mas Ello, cakep dan manisss banget siih kamu. aku kan jadi salah tingkah dan.....dan.....dan....serba salaaaaaahhhh....

Senin, 23 Maret 2009

Keyakinan

Kita tak boleh mendahului takdir kita. Walaupun itu pikiran kita sekalipun. Kita seringkali putus asa dan mengklaim diri kita karena apa yang terjadi sekarang dan di masa lalu. Padahal semua itu bukanlah nasib mutlak kita. Kita masih bisa merubahnya. Setiap dari kita harus punya keyakinan. Orang lain hanya tahu yang terjadi di luar diri kita. Orang lain selalu menuntut ideal atas segala yang ada pada diri kita. Tanpa kita sadari, kita sendiri sering mengamati dan menilai serta mencari-cari sesuatu yang tidak ideal pada diri orang lain.
Orang lain hanya tahu apa yang ada di permukaan kita. Mereka tak akan pernah tahu pikiran-pikiran kita. Tak mungkin bisa menyelami perasaan dan apa yang di alami oleh jiwa kita. Mereka mudah saja menuntut kita supaya sesuai dengan pikiran-pikiran mereka.
“Jika kamu menginginkan sesuatu maka yakinlah, karena alam semesta dan isinya akan selalu mendukungmu”. Ungkapan ini diambil dari novel alchemist karya Paulo Coelho. Kata-kata indah ini mujarab demi mempertahankan keyakinan kita akan impian kita. Paling tidak di saat kita merasakan emosi yang tak stabil dan memerlukan dukungan ekstra cepat, kata-kata ini mampu memberikan percikan api semangat untuk kita.
Adakalanya ungkapan pedas yang datang pada kita punya pengaruh positif terhadap keyakinan kita. Ibarat pisau, semakin sering diasah akan semakin tajam. Tak ubahnya dengan keyakinan kita. Ketika dia dipertarungkan oleh pesimisme, sindiran, dan kata-kata yang menjatuhkan, tapi jika emosi kita dengan tangkas mengolah semua ini, maka semakin kuatlah keyakinan kita pada impian kita.

My Elizabeth Bag

Aku penyuka produk-produk Elizabeth. Coz terjangkau ama kocekku dan it’s good enough. Sudah cukup lama aku jadi pelanggan setia Elizabeth’s bags, shoes and sandals. But…Ini pertama kalinya aku beli tas buat kerja. Tapi setelah dilihat-lihat kayaknya tas yang satu ini gak cuma cocok buat kerja. Untuk jalan2 juga oke punya. Aku suka coklatnya yang tegas. Yang paling unik dari tas ini adalah bahan untuk kantong tas dan slempangan yang jauh dari kesan monoton. Alias gak biasa.
Seperti apa itu ?? Imagine how unique it is………..
Desainer tas ini sepertinya tahu banget kebutuhan akan kenyamanan dan fleksibitas si penggunanya. Buktinya, dia menyediakan dua tali slempangan. Yang satu slempangan pendek. Satu lagi slempangan panjang. Bahan tas mempunyai kesan eksklusif dan elegan tapi jauh dari kesan glamor. Sedangkan bahan slempangan didominasi oleh kesan sportif. Tapi berkat aksesoris gasper berwarna kuning emas, slempangan ini tak hanya menyandang kesan sportif saja. Tapi juga nuansa feminine.
Body my chic chocolate bag is enough slim. Gak kedodoran. Alias gak menggembung. Tapi jangan khawatir, dia bisa menampung semua perlengkapan kerjaku. Syukur-syukur suatu saat nanti, ada laptop ukuran 12 inch yang juga merasa comfort ketika bernaung di sini.
Jadi kalo dilihat secara whole of the bag, of course ini cocok banget ama karakterku. Sesuatu yang simple, unik dan elegan.

Rabu, 04 Maret 2009

Men Without Women by Ernest Hemingway

Namanya juga Ernest Hemingway. Tulisannya singkat, padat dan jelas. Khas tulisan seorang kuli tinta, reporter alias wartawan. Sebetulnya memang dia pernah bekerja sebagai reporter di Kansas City Star selama 6 bulan. Dari pekerjaan inilah dia mulai membiasakan gaya penulisan khas Star. "Gunakan kalimat-kalimat pendek. Gunakan alinea pertama yang singkat. Gunakan bahasa Inggris yang hidup. Bersikaplah positif, jangan negatif". Sepanjang hidupnyapun dia hampir tak pernah meninggalkan gaya penulisan itu.

Pola inilah yang mempengaruhi gaya penulisan novelnya yang singkat, padat dan jelas. Jelas itu bagi seorang Ernest Hemingway dan bagi pembaca yang terbiasa dengan tulisan dia. Tapi bagi aku, aku belum terbiasa. Walaupun begitu aku mendapatkan sesuatu yang unik dari cara dia menuliskan alur cerita dalam novel-novel singkatnya.

Dalam novel-novel singkatnya aku sering dibuat berimajinasi sendiri. Dalam "Men Without Women" ia tak pernah tuntas menjelaskan keseluruhan alur cerita. Saya yakin Ernest sengaja melakukan itu. Dia menikmati gaya seperti itu. Pembaca dibuatnya penasaran lalu dipaksa, dirayu dan dibujuk untuk meliarkan imajinasinya

Apa itu Lipid?

Lipid adalah istilah lain dari lemak, minyak, lilin. Lipid yang dimaksud di sini mengacu pada senyawa organik. Lipid atau minyak di sini mengacu pada senyawa organik. Jadi bukan minyak bumi(minyak mineral). Lipid adalah golongan senyawa hidrokarbon alifatik non polar. Lipid tidak larut dalam air. Karena air bersifat polar. Jadi lipid bisa larut dalam pelarut yang bersifat non polar juga. pelarut non polar itu seperti : hexane, chloroform, dan eter.

Jumat, 13 Februari 2009

Lab Kimia

Hari ini di lab kimia. Feelingku lagi enak. ketawa ketiwi. Mas Bono kira aku baru dapet duit. Hehehe...padahal gak tuh. tapi kalo dikasih ya mau kok. I feel good aja. Gak ada sebab karena apa.
Hari ini kita (aku dan teman2 lab) bermain dengan alat ekstraksi. Maksudku seperangkat alat ekstraksi. Ada labu leher tiga, ektraktor dan sochlet kondensor. Kita hari ini belajar ekstraksi minyak dari microalgae yang namanya spirulina. Dia punya warna biru keunguan. Cakep deh. Pelarut ekstraksi yang kita pakai adalah n-heksan. Uap dari bahan kimia yang satu ini sering banget terhirup olehku. Hmmmmm....kepalaku sampe puyeng. Sebenernya aku udah tahu sih kalo si heksan ini kalo terhirup ama kita efeknya bisa sakit kepala. Tapi dasar emang akunya aja yang males ama keselamatan kerja diri sendiri. Kalo berhubungan dengan zat yang satu ini, aku jarang memakai masker. Wah...wah...emang ceroboh!

Senin, 09 Februari 2009

Belajar untuk Sabar

Aku ingin tak mudah jengah dan putus asa. Karena sebelumnya aku mudah sekali untuk itu. Tapi kali ini aku ingin “benar-benar”. Aku ingin belajar rela berhadapan dengan kecapekan, kehilangan ide, mencari-cari ide, juga hal-hal teknis yang berhubungan dengan komputer dan internet.
Selama ini aku sering setengah-setengah. Apa-apa setengah-setengah. Biasanya karena cobaan teknis entah itu dari komputer dan internet yang leletnya minta ampun. Aku juga suka mencari alasan. Aku sering berdalih, “semua ini karena aku tak punya PC”. Padahal aku masih bisa siasati itu. Aku benci dalih-dalih itu. Tapi aku sering memfokuskan pikiranku pada hal itu.
Aku belum bisa menjiwai keinginan dan tujuan dari keinginanku. Hanya dengan setengah hati aku melakukannya.
Tapi untuk kali ini, aku berharap pada diriku dan juga pada yang Menentukan Nasib, mudah-mudahan aku bisa bertahan. Tak mudah mengakhiri semuanya dengan ucapan “uhhh….capek!!!”. Aku tahu ini sulit. Karena aku terbiasa dengan pola seperti itu. Aku yakin keyakinan ini juga mudah surut. Tapi aku berharap pasang kembali. Semoga aku selalu punya harapan dan juga keinginan untuk bisa bertahan.

udah gila apa belom?

aku kesel. aku jengkel. aku pingin marah. tapi ama siapaaaaa???? mau kirim imel aja udah bikin BETE. belum lagi kalo attach file. bisa luamaaaaaaa banget. kesel tau gak! mang sapa yang bisa sabar ngadepi kayak gini. maunya tuh mukulin monitor biar gak lelet. tapi dia kan benda mati. ntar dikiranya aku gila lagi. mang sapa yang mikir itu?? komputernya??? lha katanya benda mati! gimana sih! lho kok aku marah-marah dewe.. jangan-jangan aku dah gilaaaaaaa!!!!! ooohhhhh tidaaaaaaaakkkk....

Minggu, 08 Februari 2009

Hijau Menemani Kuning

Suasana dingin begini aku menjumpai kuning. Dua kali. Biscuit roma slai olai rasa nanas adalah yang pertama. Bungkusnya kuning. Biscuit berlapis selai nanas di bagian tengahnya. “Uhh…aku suka lengketnya”. Makin terasa selainya. Pun gurihnya biscuit kelapa. Rasanya yang manis-manis gurih, aku suka. Kuning warna bungkusnya. Ceria dan menarik. Aku suka. Lalu aku minum air. Ternyata setelah kutelan, biscuit itu baru benar-benar terasa manisnya. Terlalu manis.
Aku tarik selimutku. Aku sadar, ternyata dia adalah kuning yang kedua. Selimut kotak kuning. Tepian kotaknya hijau. Hijau ingin menemani kuning. Hijau senang berteman dengan kuning. Tiap kotak kuning, bagian tepinya selalu ada hijau. Padahal kotak kuningnya sangat banyak. Terhampar di selimutku. Aku senang mereka mau berteman walau mereka berbeda warna.

Hujan Juga Air

Malam ini hujan. Tak terlalu deras sebenarnya. Tapi suara jatuhnya air ke lempengan genteng dan seng terdengar nyaring. Mengusik kantukku. Dingin di lantai. Aku belum melepas mukenah yang kupakai shalat isya' barusan.
Di depanku sebuah botol bekas pocari sweat. Tapi berisi air putih. Kira-kira sudah seminggu ini kugunakan botol ini untuk alat minumku. Tadinya gelas. Gelas dengan daun telinga untuk pegangan. Tapi aku rasa ribet dan harus aku cuci tiap kali aku hendak minum. Supaya bersih. Tak ada debu. Beda dengan botol ini. Dia memiliki tutup. Tiap kali ingin minum aku cukup buka tutupnya, menuangkannya ke rongga mulut dan menutupnya kembali begitu selesai minum. Minumku tak banyak. Malah terbilang sedikit. Tak heran kalo aku kadang-kadang dehidrasi dan panas dalam.
Di luar masih saja hujan. Rintihannya lebih lembut. Bagai musik pengantar tidur. Lembut nan hidup. Membuat siapapun terlelap. Kecuali aku. Karena aku sedang ingin menuliskan tentang hujan.
Botol pocari sweat di depanku masih. Tak bergerak sama sekali. Tak berpindah tempat. Aku lantas ingat, ini benda mati. Tapi, dari tadi dia mengamati aku. Aku membicarakannya. Tapi bukan sesuatu yang buruk. Hanya air. Air yang diam. Tergenang dan termenung. Pancaran kehidupan tak ada. Maksudku tak menonjol. Seperti halnya hujan.

Natalie Goldberg

Membaca tulisan Natalie Goldberg ibarat meneguk air dingin dalam botol ukuran sedang setelah beberapa menit kehausan. Membacanya menyegarkan kembali semangatku. memperbarui moodku dan memberi energi besar pada tanganku untuk terus berlatih menulis. Yang paling penting adalah berani percaya dengan pikiran sendiri.
Kuteguk air dari botol itu lagi. Kubaca lagi tulisan Natalie. Hebat!!! sensasi kesegarannya sama. Membuatku semangat dan makin bergairah.

Rabu, 04 Februari 2009

tanpa judul

kita terjebak kemacetan. lelaaaaah. capeeekkk...kita lihat kesemrawutan. lalu kita datang ke toko buku. di sana banyak terpajang buku-buku tentang cerita kesuksesan seseorang. lalu kita berkata "ah! itu semua cuma teori saja. bla bla bla bla bla".
aku sering alami hal seperti ini. tapi aku ingat lagi. mereka para penulis buku juga sering mengalami kesulitan sama seperti yang kita alami

menunggu kantuk

saat kau ingin tidur dan kau benar-benar mengantuk adalah saat yang paling menyenangkan. kenapa? karena bisa saja kau ingin tidur tapi sama sekali tidak mengantuk. pasti benar-benar menyesakkan. bosan menunggu. sampai akhirnya tanpa sadar kita akhirnya tertidur pulas.

Selasa, 03 Februari 2009

kita adalah penulis

torehkanlah sesuatu, maka kau jadi penulis. kita semua adalah penulis. penulis sejarah. dari masing-masing diri kita. abadikan sejarahmu agar anak cucumu tahu dirimu. tak hanya tahu tapi juga kenal. tak hanya kenal tapi juga dekat. seolah kau hidup di masa mereka. masa yang akan datang. yang pastinya kau sudah mati. aku yakin kau saat itu pasti sudah mati. karena umur manusia tak panjang. kecuali orang-orang pilihan.

Surga Taman Baca

Aku penulis
Dengan goresan pena
Kutuliskan sesuatu
Apapun itu

Aku seorang penulis
Resah dengan sekelilingku
Membuatku tak berarti apa-apa
Hanya menuliskannya

Aku melihat mereka
Bahagia, berkumpul di suatu taman
Di sebuah kampong kota
Mereka girang sekali
Hiburan gratis yang jadi impian
Mereka nikmati kali ini

Aku melihat mereka
Tak hanya bocah
Tapi juga ibu-ibu muda
Juga seorang ibu dengan cucunya

Aku melihat mereka
Di sana, iya di sana
Sebuah taman surga
Zhaffa namanya

Pengamen

sang pengamen menyanyi ikuti suara hati
sang pengamen berdendang ikuti alunan gitar
sang pengamen menyanyi dan terus menyanyi
tak berharap banyak meskipun perut lapar

menyanyi dan teruslah menyanyi
karna ada sedikit harap
sang pengamen sodorkan kantongnya
bekas bungkus permen kopi
yang dipungutnya dari tempat terbuang
satu persatu penumpang diurutnya
berharap sekeping uang
selembar uang jika ada yang berkenan

namun, kadang tak sekeping uang pun
tak selembar uang pun
yang jatuh ke kantongnya
untuk sebungkus nasi

tapi dia bisa bertahan hidup
dengan cara bagaimanakah
aku sendiri juga tak tahu
tapi aku ingin tahu

100 ribu yang kami tahu

Buat kami orang miskin
100 ribu amatlah berharga bagi kami
amatlah banyak bagi kami
untuk makan dan uang sekolah anak kami

buat kami orang miskin
100 ribu bernilai satu juta bagi kami
Kami kumpulkan dari kepingan-kepingan
Hasil jualan dagangan asongan kami

buat kami yang amat kaya
100 ribu bukan apa-apa bagi kami
amat kecil bagi kami
kami tak tahu darimana datangnya
kami juga tak tahu ke mana perginya

buat kami yang korupsi
100 ribu boleh dibilang tak ada artinya
kami palak dari bikin KTP dan perpanjangan SIM

aku seorang pegawai negeri
tapi bukan seorang guru
karena aku tak mau jadi guru
karena aku tak mau ikut demo
yang selalu minta kenaikan gaji
tapi tetap saja gaji guru dikebiri

Minggu, 01 Februari 2009

selamat tinggal kawan....

hikz...hikz...nangis juga akhirnya. rasanya kehilangan separuh nyawa (ceille). dia pergi meninggalkan uang 4 juta rupiah. entah kapan lagi aku bisa punya laptop lagi. aku bener2 kesepian tanpa yang satu ini. pingin nulis gak bisa. ngegame apalagi. ah bodo' mau ada laptop ato gak, aku kudu keep on writing!!!!!

sapa tahu dengan keterbatasan aku bisa berkarya lebih baik. biznya udah berkali-kali nulis ditolak terus ama si juru tolak alias penerbit(pssssssttt...awas kedengeran!!!). gak ngerti deh kenapa ditolak. apa takut bukunya gak laku??? aku siap kok promosiin.....

tapi kalo direnungkan lagi, aku tuh seharusnya gak perlulah kecewa kayak gini. toh banyak juga penulis yang awalnya ditolak terus berkali2. malah sampe ratusan kali. eh tapi pada akhirnya diterima juga. malah best seller. itu namanya buah KESABARAN. susah deh nyuburin yang namanya pohon kesabaran. mang pupuknya apa ya????
yah....silahkan pikir dewe....

Sabtu, 24 Januari 2009

Peri Es Teler

Percayalah coklat lembut pasti bisa menenangkan jiwamu. Irisan roti dengan selai coklat manis nan lembut bisa menghanyutkan pikiranmu dalam keasyikan rasanya. Jika kau tak suka coklat, es teller yang kaya akan rasa manis bisa jadi gantinya. Yang satu ini lebih komplek sensasinya. Buaian manisnya rasa susu, kenyalnya kelapa muda yang menggemaskan, disertai kelembutan alpukat dipadu dengan mantapnya si harum manis nangka membuat siapapun lengket bermanja-manja dengan kenikmatannya.

Suatu kali saya mendapatkan diri saya benar-benar terpojok dan merasa sama sekali “tak berguna”. TAK BERGUNA. Kata itu selalu melekat dan jadi julukan buat saya. Teman saya yang jahil dan centil suka sekali dengan nama panggilan itu. Mata mereka berbinar-binar meledek saya dengan julukan itu, rasanya saat seperti itu jadi kebahagiaan tersendiri buat mereka. Dasar!!!

Ketika saya menjadi sosok yang “tak berguna”, peri es teler datang kepada saya. Meniupkan ketenangan dan melipur diri saya. Membangkitkan semangat saya. Menghilangkan perasaan menjadi sosok yang “tak ada gunanya” dari diri saya. Lambat dan penuh penghayatan saya menikmati sang peri. Dengan tenang saya teguk airnya. Tiap gigitan dan lumatan buah alpukat, kelapa muda dan nangka seolah ingin bertengger lama-lama di mulut manis saya.

Malamnya, aku masih saja terkenang dengan memori indah peri es teler. Seperti sudah digariskan oleh Yang Maha Pembuat Garis, sang peri pun kembali menyapaku. Sang peri yang satu ini punya nama Es Teler Garut. Lahir di Cipulir. Tepatnya seberang ITC Cipulir. Lisa teman tidurku terpaku melihat kegembiraanku. Kau tahu bagaimana menariknya kuning nangka, Lisa? Kau tahu betapa gurihnya alpukat dilarutkan dalam air susu?? Kau juga gemar susu kan?? Apalagi susu dengan lumatan alpukat.
kekekekekekkekekek..........

Rabu, 21 Januari 2009

aku pingin bikin novel

aku pingin bangeeeeet bikin novel. tapi kenapa ya...tiap kali bikin selalu aja di tengah jalan aku kehilangan moodku. cerita berhenti dan aku tinggalin gitu aja. berapa bulan kemudian aku buka lagi, aku baca lagi, dan aku coba tulis lagi. tapi tetep aja masih sama seperti dulu. terasa garing, gak hidup. cuma kayak cerita sinetron aja. gituuuuu terus berulang kali.

kenapa ya, apa karena aku gak berbakat bikin novel?? tapi masak siihh??? mang bakat itu apa sih?? kayaknya susah banget diraih.

Bahagia menurut saya itu.....


Bahagia menurut saya itu.....

Berbicara soal bahagia, masing-masing orang pasti mempunyai rumusan atau definisi soal ini. Tapi marilah kita coba berbagi sedikit wacana mengenai hal ini. Saya mempunyai suatu rumusan umum tentang bahagia dan silahkan anda ikut aktif memberi tanggapan mengenai setuju atau tidaknya. Jika setujupun anda tetap boleh menambahkan kata-kata yang kurang dalam rumusan tersebut. Jika tidak setuju, tulislah pada secarik kertas mengenai ide-ide anda tentang hal ini.

Bahagia adalah ketika :

  1. mempunyai tubuh dan jiwa yang sehat.
  2. mempunyai keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan senantiasa memberi dukungan.
  3. mempunyai kehidupan yang mapan/layak dari segi sandang, pangan dan papan.
  4. mempunyai penghasilan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
  5. berhasil/sukses dalam pekerjaan.

Point-point bahagia yang saya sebutkan di atas agaknya lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat material, berwujud dan nyata hasilnya. Pertanyaannya, apakah hanya hal-hal demikian sajakah yang kita katakan sebagai kebahagiaan? Tentu tidak bukan? Jika kebahagiaan hanya terbatas pada lima hal di atas, berarti memang sudah jelas bahwa dunia itu sangat sempit. Dan “Tuhan ternyata tidak benar-benar kreatif” dalam memberi warna kehidupan manusia.

Sekarang mari kita coba berpikir kreatif. Kita cari sisi lain untuk melihat arti bahagia lainnya. Dan yang saya temukan, bahagia adalah buah dari proses kemauan keras seseorang untuk menyelesaikan segala masalah yang dihadapi. Seseorang yang menderita penyakit kronis misalnya, adalah penyebab dari kurang adanya kemauan keras orang tersebut dalam mengamalkan pola hidup sehat.

Namun saya tidak mengatakan bahwa orang yang tidak bahagia adalah orang yang tidak punya kemauan keras untuk menyelesaikan masalahnya. Ada kasus-kasus khusus di mana orang tersebut telah berusaha keras untuk menyelesaikan masalah hidupnya namun tak kunjung jua dia memetik buah kebahagiaan itu. Tetapi tak jarang, lambat laun orang tersebut akhirnya dapat memetik buah bahagia.

Kisah berikut ini menuturkan usaha keras seseorang dalam menyelesaikan masalahnya selama bertahun-tahun. Pendiri Jamu Toga “Dayang Sumbi”, Prof DR (HC) Wahid Isnandar, pernah mengalami masa-masa serba sulit dan kritis. Berawal dari penyakit yang diderita anak-anaknya dan juga istrinya secara beruntun. Karena berbagai usaha penyembuhan tak kunjung berhasil, ia lalu melakukan terapi pengobatan sendiri untuk keluarganya. Awalnya ia mencoba meracik jamu-jamuan yang berasal dari toga (tanaman obat) di sekitar kediamannya berdasarkan resep peninggalan neneknya. Setiap hari dia lewatkan hari-harinya dengan meracik jamu untuk kesembuhan mereka. Setelah hidupnya tenang, cobaan kembali datang. Kali ini dia sendiri divonis terkena diabetes dan harus operasi jantung, mata, serta amputasi kaki. Dengan usaha keras dan kreativitasnya ia pun mampu melewati masa-masa itu. Ia kembali menjalani terapi pengobatan sendiri. Lambat laun ketika menjalani pemeriksaan lagi, ia dinyatakan terbebas dari segala macam komplikasi penyakit yang dideritanya.

Apa yang telah dilakukan oleh pak Wahid adalah sebuah bentuk kreativitas yang lahir dari kemauan kerasnya. Berdasar dari kisah tersebut, sekarang saya semakin berani mengatakan bahwa, yang juga dinamakan bahagia adalah buah dari proses kreativitas dalam menyikapi warna-warni kehidupan.

Pernahkah anda mendengar kisah hidup seorang penulis novel terkenal, John Grisham, dengan karyanya yang sangat terkenal “The Pelican Brief” ? John Grisham harus rela dilalaikan oleh 15 penerbit dan 30 biro naskah. Saya sangat terinspirasi dengan cara-caranya yang kreatif agar dia bisa menghasilkan karya besar. Demi melatih kreativitas menulisnya, dia rela bangun pagi setengah jam lebih awal dari biasanya. Langkah tersebut dipilih karena kesibukannya sebagai seorang professional di bidang hukum membuatnya kesulitan menyisihkan waktu untuk menulis. Remeh bukan? Namun hal yang remeh seperti itulah yang sering terlewatkan oleh kita dan belum tentu kita mau melakukannya. Seandainya John Grisham enggan mencoba cara tersebut, boleh jadi ia tak pernah punya waktu untuk berlatih menulis. Sehingga tak akan ada yang namanya bacaan A Time To Kill. Semoga kisah John Grisham juga mampu membangkitkan inspirasi anda.

Jadi jangan ragu lagi mengatakan bahwa anda juga bahagia seperti halnya orang lain yang berani mengatakan “saya bahagia”. Anda berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan hidup anda, itu berarti anda sedang menanam bahagia. Seseorang yang berusaha keras memperjuangkan haknya, dia juga menanam bahagia. Kapan dapat dipetik? Semakin anda kreatif mengembangkan usaha anda dalam menyuburkan “tanaman” itu, semakin cepat anda dapat segera memetiknya. Pasti ada saatnya. Tinggal menunggu waktu sebetulnya. Tuhan tidak akan tinggal diam bukan? Yang penting, sabar aktif !

aku punya blog niiihhh....

akhirnya aku punya blog. seneng deehh...gak berlebihan kan kalo aku seneng. udah lama aku pingin bikin. tapi baru sekarang sempetnya. aku mau tulis apa aja di sini. mau jelek mau konyol mau bagus, tulis ajalaaaaahhh....tapi gak termasuk yang sikrit-sikrit dan menyinggung unsur SARA.